Wednesday, August 15, 2018

Storyboard Multimedia Interaktif


STORYBOARD

3.2   Menerapkan storyboard dalam multimedia interaktif
4.2  Menyajikan hasil pembuatan storyboard multimedia interaktif

Untuk merancang multimedia pembelajaran interaktif diperlukan 2 dasar utama yang harus di pahami untuk memudahkan dalam pembuatan multimedia yaitu Flowchart dasar dan Storyboard dasar berikut salah satu contoh rancangan multimedia berupa flowchart dasar dan storyboard:
Contoh Flowchart multimedia


Dalam flowchart ini direncanakan menu utama terdiri dari kompetensi, materi, latihan, evaluasi, pustaka, author. yang dapat dikembangkan dalam submenu-submenu sesuai dengan keinginan dari pengembang.

Contoh storyboard.
a. cover
storyboard cover

b. Kompetensi
Storyboard kompetensi
c. Materi
Storyboard materi
d. Latihan
Storyboard latihan & Evaluasi
e. Pustaka
Storyboard Pustaka
f. Author

Navigasi Multimedia Interaktif
a. Struktur Navigasi 
Salah satu ciri multimedia interaktif adalah kemudahan navigasi. Sebuah aplikasi multimedia interaktif harus dirancang sesederhana mungkin sehingga pengguna tidak akan kesulitan dalam mengoperasikannya, bahkan sampai bentuk tombol atau ikon pun harus dibuat sekomunikatif mungkin. Misalnya saat kursor berada di atas di teks/tombol yang memiliki link ke interface lain, maka kursor otomatis akan berubah menjadi ikon „tangan‟, yang artinya menandakan bahwa pengguna dipersilakan mengklik bila ingin mengakses informasi yang ada di dalamnya.
Struktur navigasi digunakan sebagai penuntun alur sebuah aplikasi multimedia atau dapat pula dianalogikan sebagai diagram alur dalam perancangan bahasa pemrograman. Struktur navigasi berfungsi untuk menggambarkan dengan jelas hubungan dan rantai kerja seluruh elemen yang akan digunakan dalam aplikasi. Dengan penggambaran struktur navigasi, pembuatan sebuah aplikasi dapat sistematis dan mudah. Jenis struktur navigasi dikelompokkan menjadi 4 struktur yang berbeda yaitu linier, hirarki, jaringan, dan kombinasi yang mempunyai perbedaan dalam bentuk rangkaiannya. 
1)      Struktur linear
Struktur yang paling sederhana dalam mendesain aliran aplikasi multimedia adalah struktur linier. Dalam menampilkan aplikasi multimedia dapat maju (next) dan mundur (back), jika mouse di-klik akan menampilkan isi informasi dari aplikasi multimedia tersebut dan bila di-klik lagi akan muncul pada halaman berikutnya.
  • Presentasi
  • Aplikasi computer based-training
  • Aplikasi yang memerlukan informasi berurutan. 
2)      Struktur hirarki

Struktur hirarki merupakan struktur seperti tangga atau pohon, dimana masing–masing obyek menyediakan sebuah menu pilihan yang memiliki lebih banyak menu dengan banyak pilihan. Tidak ada batas ukuran atau jumlah menu dan sub-menu yang dapat dimiliki dalam sebuah struktur hirarki. Struktur hirarki diadaptasi dari top-down design. Konsep navigasi ini dimulai dari satu node yan menjadi halaman utama atau halaman awal. Dari halaman tersebut dapat dibuat beberapa cabang ke halaman-halaman level 1. Halaman tersebut adalah isi atau halaman penunjang dari sebuah halaman utama, dari tiap halaman level 1 dapat juga dikembangkan menjadi beberapa cabang lagi

3)  Struktur jaringan (spoke and hub)
Bentuk struktur jaringan merupakan desain yang paling kompleks dengan banyak obyek dalam setiap arah pada setiap obyek dalam aplikasi multimedia. Untuk membuat struktur hyperlink yang fleksibel, struktur jaringan dapat bekerja dengan baik. Hub dinyatakan deengan halaman utama yang mempunyai hubungan dengan setiap node. Setiap node dapat berhubungan kembali ke halaman utama. Pada model ini hanya terdapat dua macam link, yaitu dari halaman utama ke halaman tertentu, dan dari halaman tersebut kembali ke halaman utama.

4)      Struktur kombinasi 
Struktur kombinasi merupakan struktur seperti tangga, pohon-pohon gabungan antara struktur linier dan menu, di mana di dalamnya tidak ada batas untuk menyediakan banyak pilihan dengan menu utama dan sub menu yang ada.


Storyboard Multimedia Interaktif
Storyboard merupakan sebuah dokumen yang penting dalam produksi multimedia interaktif. Storyboard memuat instruksi untuk pemrograman, script audio, dan deskripsi detail element-elemen visual seperti teks, video, gambar dan animasi. Sebelum membuat Storyboard, disarankan untuk membuat cakupan storyboard terlebih dahulu dalam bentuk rincian naskah yang kemudian akan dituangkan detail grafik dan visual untuk mempertegas dan memperjelas tema. Untuk mempermudah membuat proyek, maka harus dibuat sebuah rencana kasar sebagai dasar pelaksanaan. Outline dijabarkan dengan membuat pointpoint pekerjaan yang berfungsi membantu untuk mengidentifikasi material apa saja yang harus dibuat, didapatkan, atau disusun.

Terdapat beberapa ketentuan umum dalam pembuatan storyboard multimedia interaktif:
a.       Bentuk-bentuk gambar yang disiapkan disertai dengan penjelasanpenjelasan atau narasi.
b.      Penulisan storyboard ini sebaiknya diisi unsur visual terlebih dahulu.
c.    Narasi biasanya disusun kemudian untuk melengkapi hal-hal yang sulit diungkapkan dalam bentuk visual.
d.      Bahasa yang digunakan adalah bahasa lisan bukan bahasa tulisan (terutama yang harus dibacakan oleh narrator).
e.    Struktur kalimat sederhana, hindari kalimat-kalimat yang panjang dan berbelit. f. Simbol dalam bentuk yang sederhana, jelas maknanya serta sudah diketahui oleh siswa.
f.     Gambar dalam bentuk yang menarik, warna kontras (kecuali untuk background) komposisi yang tepat dan sederhana, mudah dibaca dan dipahami.

Terdapat beberapa format yang biasa digunakan dalam membuat storyboard multimedia interaktif, yaitu format kartu, double coloum dan landscape. 

Penggunaan storyboard jelas akan mempermudah pelaksanaan dalam proses produksi nantinya. Format apapun yang dipilih untuk storyboard, informasi berikut harus dicantumkan:
1) Sketsa atau gambaran layar, halaman atau frame.
2) Warna, penempatan dan ukuran grafik, jika perlu.
3) Teks asli, jika ditampilkan pada halaman atau layar.
4) Warna, ukuran dan tipe font jika ada teks.
5) Narasi jika ada.
6) Animasi jika ada.
7) Video, jika ada.
8) Audio, jika ada.
9) Interaksi dengan pengguna, jika ada.
10) Hal-hal yang perlu diketahui oleh staf produksi.

















































Wednesday, August 1, 2018

KERJA PROYEK


Proyek multimedia adalah proyek yang melibatkan obyek multimedia di dalamnya, yaitu teks, image, animasi, suara, video dan interaktivitas. Proyek multimedia menghasilkan informasi yang menggunakan berbagai cara untuk menyajikannya.

Kebanyakan proyek multimedia dikerjakan dalam beberapa tahap. Beberapa tahap harus terlebih dahulu diselesaikan sebelum memulai tahap, yang lain, dan beberapa tahap ada yang dapat dihilangkan atau dikombinasikan.



Berikut adalah beberapa tahap dalam suatu proyek multimedia.


1. Analisis
Pada bagian ini kita memilah, menguraikan materi atau informasi sehingga lebih mudah dipahami, diantaranya:


·         Analisis kebutuhan - tentang apa yang dibutuhkan oleh pasar dan bagaimana hasil produk kita berkembang di pasaran

  • Analisis biaya - seberapa biaya yang akan kita keluarkan
  • Analisis konten - lebih kepada isi yang dalam proyek kita
  • Analisis Teknologi yang akan digunakan
Setelah tahap analisis selesai maka selanjutnya dimasukkan kedalam laporan, laporan ini bertujuan untuk mencatat kegiatan apa saja yang sudah dilakukan dalam pembuatan proyek ini

2. Pretesting
Tahap ini sangat penting karena kita akan menentukan tujuan apa yang akan kita capai, tentukan tujuan proyek, kebutuhan, kerangka dan daftar isi proyek kita, dan lebih baik lagi jika sampai ke membuat prosposal proyek multimedia tersebut


3. Prototype Development
Merupakan rancangan tampilan/layar, pengembangan isi (kembangkan cerita) sehingga lebih menarik lalu nanti kita lihat hasil sementara dari yang kita kerjakan.


4. Alpha Development (membangun proyek tahap 1)
Nah pada bagian ini storyboard dan flowchart serta konten sudah detail, misal menu tombol pada bahan ajar interaktif (web content), audio yang digunakan, animasi yang akan dipakai sudah jelas.
Jika sudah selesai tentunya kita masukan dalam laporan.



5. Beta Development
Pada bagian ini kita sudah memiliki proyek yang sudah jadi, lalu ujicoba produk tersebut, selain kita tentu saja dengan beberapa orang yang lain. Apa keuntungan dengan ujicoba tersebut?? dengan ujicoba ini kita bisa menemukan bug/error/kekurangan yang nantinya dapat kita revisi kembali


Jangan lupa ketika proyek kita selesai kita harus memiliki sebuah backup-produk, sehingga kita sudah mengantisipasi jika nantinya ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

6. Delivery
Siapkan orang-orang yang akan mempromosikan produk kita, lewat media apa dan kepada siapa.


Seperti inilah kira-kira yang ada dilapangan kerja, agar kita dapat bersaing di lapangan kerja tentu kita harus punya kemampuan yang lebih baik dari orang lainnya..



Sumber : http://www.ismedrizal.id/2016/01/kerja-proyek-multimedia.html